Gairah membangun sebuah asosiasi yang kuat begi para pegiat film
dokumenter berdenyar di Kota Pekanbaru. Rabu 16 April 2020, bertempat di atrium
Begawai Istitute, Anjungan Kampar, Kompleks Bandar Seni Raja Ali Haji,
Pekanbaru, Riau, para dokumenteris muda menggelar musyawarah dan bersepakat
mendirikan Asosiasi Dokumenteris Nusantara (ADN) Koordinator Daerah (Korda) Pekanbaru.
Musyawarah tersebut dihadiri perwakilan komunitas
film serta beberapa dokumenteris yang sudah eksis di dunia perfilman Riau.
Musyawarah dipimpin oleh Ahmad Syafiq yang mengawalinya dengan
penjelasan mengenai pentingnya membentuk Asosiasi Dokumenteris Nusantara Korda
Pekanbaru. Dari situ kemudian disusun agenda musyawarah yakni membentuk ADN Korda
Pekanbaru.
“Itu agenda utamanya karena hal tersebut kami anggap penting untuk
perkembangan film dokumenter di Riau ini,” papar Safiq.
Safiq menambahkan, musyawarah berjalan hangat dan itu menunjukkan
kegairahan para dokumenteris di Bumi Bertuah tersebut.
Setelah melalui adu argumentasi yang cukup seruselama 1,5 jam, peserta
musyawarah akhirnya menyepakati beberapa teman-teman untuk jadi peneraju ADN
Korda Pekanbaru itu. Dari musyawarah tersebut terpilih Bambang Wahyu Jatmiko
sebagai ketua, Ahmad Syafiq sebagai sekretaris, Ibnu Munthaha sebagai
bendahara, dan Indra Kumala sebagai Humas.
Safiq yang alumni Institut Kesenian Jakarta itu juga menjelaskan bahwa
karya audio visual dalam bentuk film dokumenter merupakan kebutuhan besar di Riau.
Kekayaan produk budaya dan alam yang berlimpah hingga saat ini belum
terdokumentasi dengan baik, alih-alih diangkat menjadi karya dokumenter.
“Hadirnya ADN Korda Pekanbaru ini diharap mampu memberi kontribusi maksimal
bagi Riau. Kelak kontribusi tersebut
secara otomatis akan menjadi aset mahal bagi Indonesia,” tegas Syafiq.[]
ADN/AB